Teringat pada Gie, teringat pada puisi-puisinya yang tak banyak.
akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
apakah kau masih selembut dahulu
memintaku minum susu dan tidur yang lelap
sambil membenarkan letak leher kemejaku
kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih
lembah mandalawangi
kau dan aku tegak berdiri
melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin
apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
ketika kudekap, kau dekaplah lebih mesra
lebih dekat
apakah kau masih akan berkata
kudengar detak jantungmu
kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta
cahaya bulan menusukku dengan ribuan pertanyaan
yang takkan pernah kutahu di mana jawaban itu
bagai letusan berapi membangunkanku dari mimpi
sudah waktunya berdiri encari jawaban kegelisahan hati
Soe Hok Gie
Selasa, 1 April 1969
Leave a Reply