alonso

Pada sesi kedua kualifikasi, Alonso gagal. Mobilnya menabrak dinding pembatas. Selesai. Tamat. Ia tak punya harapan lagi untuk memperbaiki peringkat. Ia tampak kecewa, geram, kesal, marah. Bahasa tubuhnya memberi tahu kita bahwa ia penuh amarah. Alhasil, ia hanya menduduki ranking paling ekor, nomor 15 untuk urusan urutan start pada keesokan harinya. Itu pertanda, dibutuhkan keajaiban untuk mencapai finish pada urutan nomor 1.

Pada harinya, perlahan namun pasti, keajaiban mulai menampakkan wajahnya. Kemustahilan menyusup pergi. Dan, pada akhirnya, ia mengubah zero menjadi hero. Membalikkan segalanya. Mengubah sosok looser menjadi winner. Sampai garis akhir, sampai garis sejarah.

Drama apakah ini? Setiap kita punya kisah untuk dituturkan. Ya, setiap kita…

4 Responses to “alonso”

  1. caroline Says:

    setujuhh…
    saya juga orang yang percaya mujizat, percaya banget klo Tuhan berkehendak semua bisa dibalikkan dalam sekejap. from zero to hero…
    Setiap kita punya kisah untuk dituturkan. Ya, setiap kita… (malah mbaleni) hihi…

  2. caroline Says:

    liburan ga jalan2 kok…
    jalan2 ke dunia maya aja…
    murah dan bisa disambi2… disambi masak, nyapu, ngepel, nemenin anak2 maen, nyuci, setrika… malah curhat… hihihi…

  3. morningdew Says:

    @carol: wah, sip dong.. Bantuin nyapu, ngepel, setrika dong… Lg jomblo nih 😀

  4. caroline Says:

    huaaaa…. ampuunnn…

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s


%d bloggers like this: