Horeee.. libur tiba. Naik burung besi, aku meninggalkan kampung halaman untuk libur di apartemen Nenek. Nenek tinggal di belantara gedung. Bentuknya hampir mirip semua, kotak-kotak, seperti kandang burung merpati punya temanku. Dengan teropong, aku bisa melihat banyak pemandangan. Kiri, kanan, banyak jendela dengan jemuran.
Tiap hari, aku dibangunkan oleh suara peluit dari cerobong asap teko. Bunyinya seperti kereta api yang lewat di sawah ayah. Lalu, setelah mengucek mata, aku diajak lari pagi di atas treadmill. Biar sehat, kata Nenek. Istirahat sebentar, aku pun mandi gerimis. Aku senang sekali, sebab kalau di rumah Ibu sering melarangku mandi hujan. Kalau di sini, Nenek dengan riang mengatur hujan ke tubuhku. Ini namanya shower, jelas Nenek.
Oya, Nenek punya banyak hewan peliharaan, dan semuanya bisa bicara. Hewan-hewan itu dikurung dalam sangkar. Kayaknya sih sangkar itu kecil, tapi isinya banyak. Di dalamnya, ada banyak anak-anak sebayaku yang juga terkurung. Kata Nenek, sangkar itu bernama TNT Cartoon Network.
Pada sore harinya, aku diajak ke hutan dan sesekali gurun pasir. Selain alam yang luas dan hutan belantara, berbagai binatang buas pun masuk ke apartemen Nenek lewat pintu National Geographic.
Malam hari adalah saat yang paling kutakuti. Banyak pembunuhan dan mayat di sini. Sering kali mayat-mayat itu dipotong-potong. Tapi jangan takut, kata Nenek. Om-om di CSI pasti bisa menemukan pembunuhnya.
Seminggu kemudian, aku merengek minta pulang. Enggak betah Nek, kataku polos. Aku liburan di kampung saja.. #CeritaMini
Tags: ceritamini, flashfiction, nulisrandom, NulisRandom2015
Leave a Reply