Yang terberat dalam setangkup pergulatan hidup saya bukanlah membuka akun dan mulai menulis di Kompasiana. Bukan pula upaya meredam emosi tinggi karena rewel mesin Kompasiana kerap menguapkan semangat dan membubarkan ide-ide untuk menulis blog. Yang tersulit untuk saya lalui bukanlah itu, melainkan kegagalan, berulang-ulang, untuk meninggalkannya.
Di derap minggu yang baru saja berlalu, sebagai misal, saya dihempas dan tiba di tubir keputusan untuk membuka akun di sebuah platform prospektif relatif baru yang memadukan konten news dan blog kuratif. Namun, lagi-lagi, untuk kesekian kalinya, saya kembali terpekur gagal. Memilih terdiam, dan tidak melanjutkan klak-klik untuk Sign up.
15 Agustus 2013 adalah titimangsa akun ini. Namun sejatinya, ini bukanlah akun pertama saya di Kompasiana. Beberapa hari ini saya mencoba membidak akun lawas saya di sini dan mencoba melakukan beberapa upaya pemulihan. Menempuh beberapa upaya ke satu-dua pihak. Namun saya harus berbesar hati dan membiarkan akun www.kompasiana.com/angtekkhun berlalu dar… | Selanjutnya
Tags: Kompasiana
Leave a Reply