SOEMPAH PENOELIS GOKIL
PERTAMAX
Kami Poetra dan Poetri Jang Gokil
Mengakoe
Bertoempah Tinta Jang Satoe,
Toempah di Kertas
KEDOEAX
Kami Poetra dan Poetri Jang Gokil
Mengakoe
Berbangga Jang Satoe
Bangga Narsis
KETIGAX
Kami Poetra dan Poetri Jang Gokil
Mendjoendjoeng Bahasa Perdodolan
Bahasa Menye-menye
Buku: sekian ons bubur kertas, dicampur dengan tinta secukupnya—bisa berwarna-warni, namun kebanyakan berwarna hitam. Lalu dibungkus dengan rapi, sebelum dijajakan ke mana-mana, dengan harga jual berkali lipat dari harga bubur kertas + tinta itu.
Beberapa hari yang lalu saya menerima rekap laporan royalti beberapa buku yang telah jatuh tempo semesteran untuk diajukan ke bagian keuangan. Sebagian besar, jumlahnya besar-besar 😀 Yang pasti, tidak akan habis untuk dibuat makan bakso setiap hari sepanjang tahun. Jangan heran kalau ngalah-ngalahin salary editor yang menjadi bidan guna melahirkan buku-buku tersebut 😀
“Dari dulu saya suka membaca bagaimana kiat menjadi orang sukses dan buku masalah kejiwaan [baca: buku psikologi/pengembangan diri]. Saya sering terhipnotis jika sudah membaca dua jenis buku ini”
Saya termasuk salah satu pembaca yang, entah sedikit atau banyak jumlahnya, sulit sekali untuk dapat menikmati Sukribo, komik strip yang rutin muncul di harian Kompas Minggu. Mungkin faktor sayanya yang terlalu teler untuk menormalkan urat syarat gokil sehingga trengginas dalam mendeteksi sebuah kelucuan. Atau, IQ humor saya memamg berkadar joget *maksudnya sering kali hang kayak komputer jangkrik. Tapi pada hari Minggu kemaren, saya dibuat berjingkrak ngakak juga. Hahaha… tertawa dulu deh sebelum telmi membaca cuplikan di bawah ini:
Merdeka: 1) berpulangnya ke tempat masing-masing mobil-mobil pelancong berplat nomor non-AB yang telah menjajah tanah Djokdja, sehingga gue dapat melewati jalan Malioboro dengan lengang sambil egal-egol dengan tenang. 2) transfer terakhir pelunasan utang selangit setelah terimpit dalam penjajahan batin sekian tahun, menghayati bagaimana nistanya menjadi bagian dari negara dunia ketiga.
Berita “Krisis Keuangan Amerika” hari-hari belakangan ini lagi melejit naik daun. Jadi headline di koran-koran, sering muncul di tv-tv *kayaknya juga jadi topik ngerumpi ibu-ibu arisan :p Karena ini bukanlah sekadar “masalah di sono”. Hanya dalam hitungan hari, berita ini telah berubah menjadi “Krisis Keuangan Dunia”. Dan, dua kata: Subprime Mortgage, mencuat keren. Uff… ini apa sih? Nama menu baru di Pizza Hut?
angtekkhun.wordpress.com 